• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Mengenal Sindrom Anak Sulung (Oldest Child Syndrome), Kenali Tanda-Tandanya

Mengenal Sindrom Anak Sulung (Oldest Child Syndrome), Kenali Tanda-Tandanya

Ilustrasi anak sulung.

Bagikan :


Menurut Birth Order Theory yang dicetuskan oleh psikolog Alfred Adler, urutan kelahiran seseorang dapat memengaruhi karakterisitik kepribadiannya. Anak sulung dianggap lebih kompetitif dan protektif jika dibanding anak tengah atau bungsu. Karakteristik ini dikenal dengan istilah oldest child syndrome atau sindrom anak sulung.

 

Apa Itu Sindrom Anak Pertama (Oldest Child Syndrome)?

Sindrom anak sulung atau oldest child syndrome sebenarnya bukanlah sebuah diagnosis klinis untuk menggambarkan kondisi kesehatan atau kondisi mental seseorang. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan karakteristik kepribadian umum yang dimiliki anak pertama atau anak sulung.

Pada beberapa anak sulung, kelahiran saudara kandung dapat menyebabkan krisis perkembangan psikologis dan perilaku anak. Mereka yang semula menjadi anak tunggal dan mendapat perhatian penuh dari orang tua harus berbagi dengan adik-adiknya. Perubahan ini dapat menimbulkan stres dan menyebabkan perubahan kondisi anak-anak. Hal ini bisa menjadi akar penyebab persaingan antara saudara, kecemburuan dan pengalaman traumatis bagi anak sulung.

Namun kondisi ini tidak selalu berlaku pada setiap anak sulung. Situasi keluarga, pola asuh dan faktor lainnya dapat memengaruhi karakteristik kepribadian pada anak pertama.

Baca Juga: Dampak Jangka Panjang Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

 

Tanda-Tanda Sindrom Anak Pertama (Oldest Child Syndrome)

Mengingat sindrom anak pertama bukanlah sebuah kondisi medis, kriteria umum kepribadian anak pertama menjadi sulit untuk didefinisikan. Namun secara umum karakteristik anak pertama antara lain:

Ingin memimpin dan mendominasi

Karakter anak sulung identik dengan sifat suka memimpin. Setelah adiknya lahir, anak sulung akan dilatih untuk membantu orang tua dalam mengurus adiknya sehingga membantu anak mengembangkan sikap mandiri dan bertanggung jawab sejak dini. Namun orang tua perlu berhati-hati jika anak sulung menjadi ingin mendominasi, suka mengatur dan senang memerintah.

Perfeksionis

Anak sulung umumnya perfeksionis dan suka melihat segalanya berjalan sempurna. Hal ini dapat terbentuk dari tuntutan orang tua agar anak pertama mampu menjadi contoh bagi adik-adiknya. 

Percaya diri tinggi

Anak sulung cenderung berani mengambil alih tanggung jawab dari orang tua sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka karena merasa mampu dan dipercaya.

Kompetitif

Anak sulung terkadang terbebani dengan peran untuk selalu menjadi contoh dan menjadi yang terbaik. Kondisi ini terkadang memicu anak untuk menjadi kompetitif baik di kalangan adik-adiknya maupun di sekolah. Meskipun sikap kompetitif tidak selalu negatif, namun hal ini dapat memicu persaingan yang tidak sehat. 

Protektif

Anak sulung memiliki naluri untuk peduli dan melindungi adik-adiknya. Terkadang kondisi ini dapat berkembang menjadi sikap protektif yang tidak sehat.

Baca Juga: Cara Menjelaskan Perang dan Dampaknya pada Anak 

 

Tips Mengasuh Anak Pertama

Sindrom anak sulung tidak selalu negatif bagi perkembangan anak. Namun jika perilaku ini tidak diarahkan, sindrom anak sulung dapat menyulitkan anak dalam kehidupan sosial dan kesehatan mentalnya. Sebagai orang tua, Anda dapat mengatur pola asuh anak agar anak sulung tidak terlalu terbebani dengan label menjadi anak sulung. Beberapa cara pengasuhan yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Tidak membebani anak dengan ekspektasi orang tua. Ketika anak gagal, dorong semangatnya untuk terus mencoba dan berikan pemahaman bahwa ia bisa belajar dari kegagalan.
  • Luangkan waktu dengan anak sulung. Selalu luangkan waktu untuk bicara atau bersantai hanya bersama si sulung. Dengan begitu ia tidak akan merasa perhatian Anda terbagi dan tetap merasa dihargai.
  • Berikan hak istimewa. Tak ada salahnya memberikan hak istimewa pada anak sulung sesuai porsinya. Misalnya, jika ia banyak membantu pekerjaan di rumah, Anda bisa mengizinkannya untuk menonton televisi lebih lama, atau bersantai lebih lama. 

 

Sindrom anak sulung tidak selalu berarti negatif bagi perkembangannya. Namun jika kepribadiannya terlalu menonjol dan tidak diarahkan dengan tepat, hal ini dapat memengaruhi masa depannya. Jika diperlukan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak mengenai tumbuh kembangnya atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 20 Juni 2024 | 16:14

Maruwada, M. (2023). 8 Signs Of Oldest Child Syndrome And How To Deal With It. Available from: https://www.momjunction.com/articles/oldest-child-syndrome-characteristics-signs_00792072/#

Gillis, K. (2022). Oldest (First) Child Syndrome: 10 Common Characteristics. Available from: https://www.choosingtherapy.com/oldest-child-syndrome/

Laderer, A. (2023). What Is Oldest Daughter Syndrome?. Available from: https://www.charliehealth.com/post/what-is-oldest-daughter-syndrome

Lorenzi, N. (2023). What to Know About Oldest Child Syndrome and Birth Order. Available from: https://www.parents.com/baby/development/sibling-issues/how-birth-order-shapes-personality/