Berisiko Gizi Lebih pada Anak

Bagikan :


Definisi

Malnutrisi adalah suatu kondisi dimana gizi yang didapatkan oleh tubuh tidak seimbang dari apa yang dibutuhkan. Bentuk malnutrisi ada dua, yaitu gizi kurang dan gizi berlebih. Gizi kurang tentu akan berdampak bagi kesehatan tubuh. Namun, Gizi berlebih kurang menjadi perhatian oleh seorang ibu. Kondisi ini juga akan menimbulkan dampak kesehatan pada anak.

Gizi secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu makronutrisi yang terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak; dan mikronutrisi yang terdiri dari vitamin dan mineral. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menambahkan definisi dari malnutrisi yaitu adalah efek dari kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi dari mikronutrisi atau makronutri yang berlebih sehingga menyebabkan efek samping yan spesifik bagi kesehatan. Biasanya orang yang kelebihan nutrisi akan menyebabkan berat badan berlebih atau overweight  atau obesitas. Menurut WHO tahun 2020, sebanyak 5.7% anak balita di dunia menderita overweight dan hal ini meningkat dari tahun sebelumnya pada tahun 2000 yaitu 5.4 %. Anak penderita overweight akan cenderung 4 kali lebih besar terkena obesitas ketika masa tua mereka.

 

Baca Juga: Obesitas pada Anak - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Penyebab

Penyebab dari overnutrisi adalah mengonsumsi nutrien lebih dari yang dibutuhkan.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko terjadinya gizi berlebih pada anak, antara lain:

  • Sedikitnya pilihan makanan bergizi
  • Sedentary life
  • Kondisi metabolik yang dapat menurunkan metabolisme, seperti hipotiroid
  • Ketidakstabilan hormon yang dapat menyebabkan lapar
  • Gangguan makan pica
  • Penggunaan suplemen harian yang berlebihan

 

Gejala

Anak dengan kelebihan gizi akan menunjukkan beberapa gejala, meliputi:

  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Resistensi insulin
  • Penyakit jantung
  • Anemia
  • Kelelahan

 

Diagnosis

Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai kebiasaan pola makan dan aktivitas fisik anak, dokter akan bertanya komposisi makanan yang dimakan. Pada overnutrisi, biasanya dokter akan bertanya mengenai kelengkapan gizi anak mulai dari makronutrien dan mikronutrien.

Dokter akan mengevaluasi:

  • Riwayat keluarga obesitas dan permasalahan lain seperti diabetes.
  • Kebiasaan makan si anak
  • Kebiasaan olahraga si anak
  • Kemungkinan adanya penyakit lain yang dialami si anak
  • Riwayat psikologi si anak, seperti depresi, gangguan tidur dan kesedihan karena terisolasi di teman sebayanya


Setelah dokter bertanya maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi BMI, lingkar lengan dan dokter juga akan mengukur apakah anak tersebut sudah kelebihan berat badan atau obesitas.

Dokter juga akan menentukan persentil dari si anak. Menurut CDC anak akan mengalami overweight, jika:

  • BMI diantara persentil ke 85 dan 94 - Overweight
  • BMI 95 keatas - Obesitas
  • BMI 99 keatas - Obesitas berat

Jika diperlukan, pemeriksaan darah yang dapat dilakukan untuk menilai:

  • Kadar kolestrol
  • Kadar gula darah
  • Tes hormonal
  • Kadar mikronutrien

 

Tata Laksana

Biasanya pengobatan untuk gizi berlebih pada anak yaitu dengan penurunan berat badan yang meliputi perubahan pola makan, gaya hidup dan aktivitas fisik. Penurunan berat badan juga akan diawasi oleh dokter. Dokter juga akan mencari penyakit yang berkaitan pada kelebihan gizi si anak seperti penyakit tiroid dan penyakit gangguan makan lainnya.

Berikut ini pengobatan obesitas pada anak :

  1. Pengobatan obesitas pada persentil BMI diantara 85 dan 94

Menurut American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa anak obesitas yang berusia lebih dari 2 tahun akan diturunkan ke kategori overweight dan berat badan akan dipertahankan secara perlahan. Tujuannya, ketika tinggi badan meningkat, berat badan si anak akan tetap sampai BMI turun ke kategori ideal.

  1. Pengobatan obesitas pada persentil 95 keatas

Anak obesitas yang berusia diantara 6 sampai 11 tahun akan dimodifikasi gaya hidupnya sehingga berat badan akan turun tidak lebih dari 0.5 kilogram per bulan. Anak yang lebih tua akan dimodifikasi gaya hidupnya degan target penurunan berat badan sekitar 1 kilogram per bulan.

Metode yang digunakan untuk menurunkan berat badan anak juga sama yaitu: makan makanan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Kesuksesan pengobatan sangat bergantung pada besarnya komitmen orang tua dalam menolong anak untuk melakukan perubahan

 

Pola Makan yang Sehat

Orang tua merupakan kunci utama yang berperan untuk menyediakan bahan makanan dan menentukan apa yang akan dimakan si anak. Bahkan perubahan kecil akan sangat memberikan dampak yang besar untuk si anak. Berikut ini merupakan langkah untuk memberikan pola makan yang sehat untuk anak:

  • Prioritaskan buah dan sayuran
  • Batasi minuman yang manis
  • Hindari makanan cepat saji
  • Duduk bersama untuk makan keluarga
  • Berikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan si anak, jangan berlebihan

 

Aktivitas fisik

  • Batasi anak untuk menonton TV
  • Temukan aktivitas fisik yang anak Anda sukai

 

Komplikasi

Komplikasi pada anak yang memiliki gizi berlebih adalah berkaitan dengan risiko peningkatan berat badan. Obesitas merupakan dampak dari berlebihnya gizi pada anak. Obesitas pada anak sering menyebabkan komplikasi yang berhubungan dengan komplikasi fisik dan emosi si anak.

Berikut ini merupakan komplikasi fisik yang dapat terjadi pada anak:

  • Diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang berhubungan dengan penggunaan gula yang berlebihan pada makanan. Obesitas sangat berkaitan dengan kejadian obesitas anak di masa tuanya.
  • Kolestrol yang tinggi. Diet yang kurang baik akan menyebabkan pembuluh darah terjadi plak. Kolestrol yang jahat akan menyebabkan serangan jantung dan stroke pada masa dewasa kedepan.
  • Anak dengan obesitas cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi
  • Nyeri sendi. Berat badan yang berlebih akan menyebabkan stres yang berat pada pinggul dan kaki. Anak anak yang mengalami obesitas cenderung akan mengalami nyeri pada pinggul dan kaki.
  • Masalah pernapasan. Asma menjadi permasalahan yang sering terjadi pada anak yang overweight. Anak yang obesitas juga cenderung untuk mengalami obstruksi pernapasan saat tidur. Hal ini akan menyebabkan anak mendengkur dan bisa berhenti napas yang berulang ketika tidur.
  • Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD). Penyakit ini tidak memiliki gejala. Penyakit ini adalah kondisi dimana hati mengalami penumpukan lemak yang berlebihan dan akan menyebabkan gagal hati atau sirosis.

Anak dengan obesitas akan sering mengalami ejekan dan pembulian diantara grup sebayanya. Hal ini akan menyebabkan kurangnya kepercayaan diri si anak dan memiliki risiko untuk mengalami depresi dan ansietas.

 

Pencegahan

Malnutrisi masih menjadi masalah terutama di Indonesia yang merupakan negara berkembang. Hal yang dapat dilakukan sebagai orang tua, antara lain:

  • Menyediakan air bersih dan sehat
  • Menyediakan makanan dengan nutrisi yang cukup dan tidak berlebihan

Jangan biarkan anak memiliki kebiasaan makan yang berlebihan. Untuk mikronutrien, pemeriksaan darah merupakan langkah yang tepat untuk melihat apakah anak tersebut kelebihan mikronutrien atau tidak.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak Anda memiliki beberapa gejala berikut, segela bawa ke dokter:

  • Berat badan anak mengalami kenaikan lebih dari 4.5 kilo dalam satu bulan
  • Anak pucat, sering pingsan, lemah dan mudah lelah
  • Memiliki kelainan kebiasaan makan
  • Anak tidak memiliki kepedulian di lingkungan sekitanya

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 7 Juni 2023 | 20:04

Cleveland Clinic. 2022. Malnutrition. Availabe from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22987-malnutrition

Elsevier.Premature birth. 2022

 

WHO. Malnutrition. 2022