Bagi sebagian orang dewasa, rasanya tidak lengkap bila memulai hari tanpa minum kopi. Tak sedikit ibu-ibu yang menikmati kopi di pagi hari dan membaginya dengan bayinya.
Namun, tahukah Anda, memberikan kopi hitam maupun kopi instan berisiko bagi kesehatan bayi? Ketahui apa saja risikonya.
Bolehkah Memberikan Kopi Instan pada Bayi?
Beberapa orang memilih berbagi kopi dengan bayinya karena melihat bayi terlihat tertarik dengan kopi yang diminum. Ada pula yang berpendapat bahwa kopi bisa mencegah bayi mengalami kejang demam.
Faktanya The American Academy of Pediatrics, tidak menyarankan memberikan minuman berkafein baik pada balita dan maupun pada bayi. Satu-satunya minuman yang dibutuhkan oleh bayi adalah ASI atau susu formula yang kaya akan vitamin D, kalsium serta nutrisi penting lainnya.
Minuman berkafein seperti kopi hanya akan memberikan efek samping yang kurang menguntungkan bagi bayi, di antaranya:
- Kafein yang terkandung di dalam kopi membuat bayi lebih waspada
- Organ di dalam tubuh tidak dapat menangani jumlah kafein dengan mudah, sekalipun dalam jumlah yang kecil
- Bayi akan terlihat gelisah karena reaksi terhadap kafein
- Bayi mudah cemas atau tersinggung serta rewel
- Bayi menjadi hiperaktif
- Bayi sulit tidur
- Bayi mungkin mengalami gejala seperti kolik, diare hingga kekurangan cairan
- Konsumsi gula tambahan di dalam kopi bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, kerusakan pada gigi dan obesitas
Gejala di atas bisa bertahan hingga sekitar 2,5 jam pada bayi berusia 6 bulan, atau beberapa hari pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Kapan Sebenarnya Waktu Terbaik Minum Kopi?
Bolehkah Minum Kopi saat Sedang Menyusui?
Selain tidak disarankan memberikan minuman kopi pada bayi dan balita, sebagian dokter menyarankan agar ibu menyusui menghindari atau membatasi konsumsi kopi. Minum kopi saat sedang menyusui juga mungkin memengaruhi kualitas zat besi di dalam ASI.
Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat masuk ke dalam ASI dan disalurkan pada bayi. Alhasil, bayi menjadi cemas dan tidak bisa tidur nyenyak.
Saat menyusui, Anda disarankan membatasi asupan kopi setidaknya 2-3 cangkir dalam sehari. Anda juga bisa memilih jenis kopi tanpa kafein atau mengganti minuman Anda dengan jus buah segar.
Baca Juga: Selain Kopi, Minuman Ini Tinggi Kandungan Kafeinnya
Waspadai Pula Minuman dan Makanan yang Mengandung Kafein
Kafein tidak hanya ditemukan di dalam kopi hitam atau kopi instan. Kafein juga terkandung di dalam makanan dan minuman lain, di antaranya:
- Teh
- Cokelat
- Minuman berenergi
- Minuman berkarbonasi (minuman bersoda)
- Air berperasa
- Obat pereda nyeri
- Suplemen penurun berat badan
Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter terkait dengan obat atau suplemen yang mengandung kafein selama masih menyusui. Jika Anda tertarik untuk memperkenalkan kopi atau minuman berkafein lainnya, AAP menyarankan untuk menunggu sampai anak berusia 12 tahun. Batasi pula konsumsi kafein tidak lebih dari 100 miligram per hari.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
CDC (2022). Foods and Drinks to Avoid or Limit. Available from: https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/foods-and-drinks-to-limit.html
Cristopher Curley (2020). Researchers Say No Amount of Caffeine Is Safe for Pregnant Women. Available from: https://www.healthline.com/health-news/researchers-say-no-amount-of-caffeine-is-safe-for-pregnant-women
Chaunie Brusie, RN (2020). Is Coffee Safe for Toddlers to Drink?. Available from: https://www.verywellfamily.com/is-coffee-safe-for-toddlers-4151748
La Leche League International (2018). Caffeine. Available from: https://www.llli.org/breastfeeding-info/caffeine/.
WebMD (2021). Is Caffeine Safe While Breastfeeding?. Available from: https://www.webmd.com/baby/is-caffeine-safe-while-breastfeeding
Mayo Clinic (2022). Colic. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074