Latihan kekuatan seperti mengangkat beban sering dianggap sebagai latihan khusus orang dewasa. Faktanya, latihan kekuatan juga memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Saat ini pun sudah banyak tersedia kelas latihan kekuatan yang disesuaikan untuk anak-anak.
Bagi Anda yang ingin mengajak anak latihan beban, simak beberapa tips mengajak anak latihan beban berikut ini.
Manfaat Latihan Angkat Beban untuk Anak
Latihan kekuatan atau latihan ketahanan adalah latihan pembentukan otot menggunakan beban seperti kettlebell, plat angkat besi, resistance bands, dan alat latihan kekuatan lainnya. Dilansir dari Kids Health, beberapa manfaat latihan beban antara lain:
- Membantu pembentukan otot
- Membantu membakar lemak, sehingga baik untuk anak yang mengalami obesitas
- Meningkatkan kebugaran
- Menguatkan tulang
- Meningkatkan performa anak
- Memperbaiki kondisi kesehatan mental anak
Bagi anak perempuan, latihan kekuatan juga merupakan bagian dari program mengurangi risiko cedera lutut. Latihan kekuatan ini dapat membantu meningkatkan performa dalam beraktivitas serta membantu menerapkan kebiasaan hidup sehat dalam keluarga.
Kapan Anak Boleh Mulai Latihan Angkat Beban?
Latihan angkat beban bisa dimulai sejak usia anak, tergantung dari kemampuan dan kondisi anak. Latihan dapat dilakukan ketika anak dapat menjaga keseimbangan dan kontrol postur tubuh serta mampu mengikuti arahan. Biasanya latihan angkat beban bisa diberikan pada anak yang berusia 7-8 tahun.
Bagi anak-anak, latihan angkat beban fokus pada latihan kekuatan, bukan pada latihan angkat besi atau angkat beban yang ditujukan untuk kompetisi. Sebelum latihan untuk anak dimulai, pastikan Anda sudah memilih program latihan yang tepat sesuai usia dan kemampuan anak.
Tips Mengajak Anak Latihan Beban
Sebelum mengajak anak latihan angkat beban, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak atau dokter di bidang olahraga.
Pasalnya, ada beberapa kondisi di mana anak tidak dianjurkan untuk menjalani latihan beban seperti anak yang memiliki tekanan darah tinggi tidak terkontrol, gangguan kejang, dan anak-anak yang mengalami kanker atau sedang menjalani kemoterapi.
Jika dokter merekomendasikan latihan angkat beban untuk anak, maka Anda dapat memilih kelas yang sesuai untuk anak. Umumya kelas latihan angkat beban dilakukan secara berkelompok dan diselingi permainan agar anak idak merasa bosan.
Ketika latihan beban bersama anak, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar anak mudah mengikuti latihan tersebut:
- Pastikan anak sudah makan. Sebelum latihan angkat beban, pastikan anak-anak mendapat asupan energi yang cukup dan tidak mengalami dehidrasi. Anda dapat memperbanyak menu karbohidrat untuk menambah tenaga.
- Lakukan pemanasan. Penting untuk melakukan pemanasan sebelum latihan angkat beban. Pemanasan bisa dilakukan dengan jogging, lari, atau peregangan ringan.
- Beri contoh yang tepat. Saat latihan angkat beban, pastikan postur tubuh anak benar saat mengangkat beban agar tidak memicu cedera.
- Pilih beban yang sesuai. Inti dari latihan angkat beban adalah melatih kemampuan anak mengangkat beban secara berulang. Karenanya, pilih beban yang bisa diangkat oleh anak dengan pengulangan sebanyak 12 atau 15 kali. Beban yang terlalu berat akan memberi banyak tekanan pada sendi dan tulang yang sedang berkembang sehingga memicu risiko cedera.
- Buat suasana latihan menyenangkan. Instruktur dapat menyelipkan musik atau permainan lainnya agar suasana latihan tidak membosankan.
Latihan angkat beban bisa menjadi variasi latihan bagi anak. Jika dilakukan dengan benar, latihan ini dapat membantu menguatkan tulang, membentuk otot dan meningkatkan kebugaran anak. Sebelum memulai latihan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan pilih kelas yang sesuai untuk anak.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina