Menangani Robek Otot Bahu Akibat Olahraga Pound Fit

Menangani Robek Otot Bahu Akibat Olahraga Pound Fit
Ilustras cedera bahu. Credit: Freepik

Bagikan :


Pound fit adalah olahraga kardio yang dilakukan menggunakan alat mirip stik drum dan matras. Gerakan pound fit menggabungkan gerakan yoga, menabuh drum, dan kardio yang diiringi dengan musik energik. Olahraga ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang menyukai olahraga kardio dengan suasana meriah.

Seperti olahraga lainnya, pound fit tidak terlepas dari risiko cedera, salah satunya adalah robeknya otot bahu (rotator cuff tear). Apa itu rotator cuff tear dan bagaimana cara mengatasinya? Simak dalam artikel berikut. 

 

Apa Itu Rotator Cuff Tear?

Bahu manusia terdiri dari tiga tulang, yaitu tulang lengan atas, tulang belikat, dan tulang selangka. Rotator cuff terdiri dari empat tendon yang melindungi ujung tulang lengan atas agar dapat bergerak dengan leluasa.

Ketika terjadi cedera pada rotator cuff, Anda akan sulit melakukan gerakan sederhana seperti mengangkat gelas atau memutar bahu. Nyeri akan terasa seperti nyeri tumpul di bahu dan dapat memburuk di malam hari.

Cedera pada rotator cuff dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Cedera ini juga dapat dialami oleh orang yang sering melakukan gerakan bahu berulang kali seperti tukang kayu, pembersih kaca, pemain tenis dan baseball. Selain itu, cedera ini juga bisa terjadi setelah Anda jatuh atau mengangkat sesuatu yang berat.

Berdasarkan keparahannya, ada dua jenis robekan otot rotator, di antaranya:

  • Partial tear atau robek sebagian. Jenis robekan ini terjadi ketika otot-otot yang membentuk otot rotator terkikis atau rusak. Meskipun robekan ini juga merusak tendon, namun tendon tetap melekat pada tulang lengan dan Anda mungkin masih dapat menggunakan bahu dan lengan.
  • Robekan total. Jenis robekan ini terjadi saat cedera pada otot rotator menyebabkan tendon terlepas sepenuhnya dari tulang. Dengan jenis robekan ini, Anda mungkin merasakan nyeri dan lemah sehingga sulit menggunakan bahu dan lengan. 

Baca Juga: Mengapa Pound Fit bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak?

 

Mengatasi Rotator Cuff Tear

Robeknya otot rotataor cuff dapat dialami oleh Anda yang menjalani pound fit. Dalam olahraga pound fit, Anda akan banyak melakukan gerakan memukul stik drum bernama Ripstix secara dinamis sesuai irama musik. Gerakan ini melibatkan otot-otot di lengan, bahu, dan inti tubuh. Ketika dilakukan berulang kali atau ketika Anda tidak melakukannya dengan tepat dan kurang pemanasan, Anda berisiko mengalami robekan pada otot bahu.

Beberapa penanganan rotator cuff tear antara lain:

Terapi

Pada cedera robekan otot bahu ringan, rasa nyeri dapat diredakan dengan mengistirahatkan otot bahu, kompres dingin, menggunakan arm sling, dan terapi fisik.

Terapi fisik akan disesuaikan dengan lokasi cederanya. Terapi akan dilakukan di area yang cedera untuk membantu memulihkan fleksibilitas dan kekuatan bahu. Terapi fisik juga bisa diberikan sebagai bagian dari proses pemulihan setelah operasi rotator cuff.

Suntikan steroid

Cedera robekan bahu bisa menyebabkan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk meredakannya, dokter dapat merekomendasikan suntikan steroid. 

Pembedahan

Untuk robekan parah, dokter dapat merekomendasikan pembedahan seperti perbaikan tendon, transfer tendon, hingga penggantian bahu. 

 

Tips Mencegah Rotator Cuff Tear Akibat Pound Fit

Untuk mencegah robeknya otot rotator cuff akibat pound fit, penting untuk menjaga otot dan tendon Anda tetap fleksibel selama olahraga. Lakukan pemanasan yang cukup dengan latihan peregangan di area bahu. Saat berolahraga, pastikan postur tubuh dan gerakan Anda tepat sehingga risiko cedera bahu robek dalam jangka panjang dapat terhindar.

Apabila Anda merasakan nyeri pada bahu setelah olahraga, sebaiknya jangan abaikan cedera tersebut. Hindari melakukan olahraga berat dan melakukan gerakan mengangkat bahu. Jika cedera tidak mereda selama beberapa hari, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 1 November 2024 | 11:29