• Beranda
  • Nutrisi
  • Water Fasting atau Diet Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan, Amankah Dilakukan?

Water Fasting atau Diet Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan, Amankah Dilakukan?

Ilustrasi diet air putih. Credit: Freepik

Bagikan :


Mengonsumsi air putih memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan seperti melancarkan pencernaan, melancarkan peredaran darah dan membantu menghindari penumpukan lemak. Diet air putih atau water fasting juga dikenal sebagai salah satu metode diet yang dapat menurunkan berat badan, namun amankah metode water fasting ini bagi kesehatan?

 

Apa Itu Water Fasting (Diet Air Putih)?

Diet air putih atau water fasting adalah metode mengatur pola makan dimana Anda tidak diperbolehkan makan dan minum minuman lainnya kecuali air putih. Diet ini dilakukan dengan alasan kesehatan maupun bagian dari ritual kepercayaan tertentu. Menjalani diet ini dipercaya dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan autofagi, yaitu proses regenerasi sel di dalam tubuh. 

Diet air umumnya dilakukan selama 1-3 hari tergantung tujuan dan kebutuhan Anda. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas diet air bagi kesehatan sehingga sampai saat ini belum ada panduan resmi untuk menjalani diet tersebut. Namun secara umum, diet air dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu fase diet dan fase pascadiet.

Fase diet

Ketika fase diet dimulai, Anda tidak dianjurkan makan makanan apa pun dan hanya minum air putih secara teratur sepanjang hari. Dalam sehari, Anda bisa minum air putih 2-3 liter dan tidak dianjurkan minum minuman lainnya termasuk minuman elektrolit. Diet air putih sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 3 hari atau 72 jam.

Fase pascadiet

Setelah diet air putih berakhir, Anda mungkin merasa sangat lapar. Namun tidak dianjurkan untuk langsung menyantap makanan berat karena dapat membuat tubuh terasa tidak nyaman. Untuk berbuka puasa, Anda bisa memulainya dengan smoothies buah atau makan makanan dalam porsi kecil.

Fase pascadiet merupakan fase penting dalam diet air putih. Di fase ini Anda berisiko mengalami sindrom refeeding, yaitu kondisi yang berpotensi fatal di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit yang cepat. Biasanya fase ini berlangsung selama 1 hari, namun bagi Anda yang melakukan diet air putih hingga 3 hari biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi ke pola makan makanan berat.

Baca Juga: Mengenal Khasiat Flaxseed (Biji Rami), Super Food Kaya Serat untuk Diet

 

Manfaat dan Risiko Diet Air Putih

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai diet air putih terkait manfaat dan risikonya. Untuk saat ini manfaat diet air putih masih dianggap hipotesis. Beberapa manfaat diet air putih antara lain:

Mempercepat proses autofagi 

Autofagi adalah proses daur ulang dan membangun kembali bagian sel yang rusak. Proses ini dapat membantu sel menahan tekanan pada tubuh dan melawan patogen yang menyerang. Penelitian mengungkapkan puasa dapat mempercepat proses autofagi, termasuk pada diet air putih. Manfaat autofagi banyak ditemukan di sejumlah organ tubuh seperti jantung, hati, ginjal, otot dan saraf.

Baca Juga: Benarkah Diet Gluten Free Memang Lebih Sehat?

Manfaat lain dari diet air putih adalah penurunan tekanan darah. Sebuah penelitian yang dilakukan pada orang yang obesitas dapat mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan setelah diet air putih selama 10 hari dan 5 hari mulai makan normal. Namun perlu diingat bahwa orang yang hipertensi perlu mendapat pengawasan medis jika ingin menjalani diet air putih.

Diet air putih dipercaya memiliki manfaat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan sindrom metabolik.

 

Meski memiliki sejumlah manfaat, namun metode diet air putih ini tidak dianjurkan untuk semua orang. Beberapa risiko menjalani diet ini antara lain berisiko mengalami kekurangan massa otot, sehingga tidak dianjurkan bagi beberapa orang dalam kelompok berikut:

  • Berat badan kurang
  • Memiliki penyakit atau masalah jantung 
  • Mengidap diabetes tipe 1
  • Mengalami migrain yang tidak terkontrol

Diet air putih masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Jika Anda ingin mencobanya sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care untuk mendapatkan informasu seputar kesehatan. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Selasa, 19 Maret 2024 | 13:27

Petrie, T. (2024). Water Fasting: What You Need to Know. Available from: https://www.verywellhealth.com/water-fasting-8414554

French, M. (2023). All you need to know about water fasting. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/319835

Raman, R. (2022). Water fasting: benefits and dangers. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/water-fasting