Teh merupakan salah satu minuman populer di dunia. Anda dapat menikmati teh di berbagai kesempatan, baik disajikan hangat maupun dingin. Salah satu kandungan teh adalah kafein, senyawa yang bersifat diuretik dan mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak urine. Lantas, benarkah teh dapat menyebabkan dehidrasi?

Efek Minum Teh Pada Tingkat Hidrasi Tubuh

Bicara mengenai hidrasi tubuh, Anda tentu sering mendengar anjuran minum air 8 gelas per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, kebutuhan cairan orang dewasa berkisar antara 2,7 liter per hari untuk perempuan dan 3,7 liter untuk laki-laki. Namun, jumlah ini dapat bervariasi tergantung usia, tingkat aktivitas dan gaya hidup.

Selama ini banyak masyarakat yang mempercayai bahwa asupan cairan terbaik untuk mencukupi hidrasi tubuh adalah air putih. Namun sebenarnya, air putih bukanlah satu-satunya sumber cairan yang bisa diminum untuk mencegah dehidrasi. Selain minum air putih, Anda juga dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan menyantap buah dan sayuran yang kaya kandungan air, atau makan makanan yang mengandung kuah. Selain itu, Anda juga bisa minum minuman segar seperti jus buah, susu dan teh sebagai sumber cairan.

Namun menurut WebMD, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa teh atau kopi yang mengandung kafein tidak dapat menghidrasi tubuh dengan baik. Minuman mengandung kafein seperti teh dan kopi memiliki sifat diuretik yang akan meningkatkan produksi urine sehingga lebih banyak air yang keluar.

Faktanya, minuman yang mengandung kafein tetap dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Teh diseduh menggunakan air yang merupakan sumber hidrasi terbaik. Sedangkan kadar kafein dalam teh memiliki sifat diuretik namun hanya dalam kadar rendah. Kadar kafein yang rendah tidak akan banyak berdampak pada tingkat hidrasi tubuh. Selain itu, setiap teh juga memiliki kadar kafein yang berbeda. Jika ingin mendapatkan manfaat hidrasi dari teh, Anda bisa mengonsumsi teh yang rendah kafein.

Teh Tidak Menyebabkan Dehidrasi, Asal…

Kandungan kafein dari teh yang Anda konsumsi dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain jenis teh, durasi penyeduhan juga dapat memengaruhi kadar kafein dalam teh. Semakin lama Anda menyeduh teh, maka kandungan kafein akan semakin banyak.

Sedangkan untuk jenis teh, setiap jenis teh juga mengandung kadar kafein yang berbeda pula. Dilansir dari Everyday Health, berikut ini kadar kafein dalam beberapa jenis teh:

• Teh yang mengandung kafein: 16-19 mg. Jenis teh ini antara lain teh hitam, teh hijau, teh putih dan teh oolong. Dalam 1 cangkir teh yang mengandung 2 gram daun teh diperkirakan mengandung kafein sekitar 33-38 mg.
• Teh herbal: bebas kafein. Teh herbal yang dimaksud adalah teh yang tidak terbuat dari tanaman teh seperti teh chamomile atau teh peppermint. Dengan begitu, minuman ini tidak mengandung kafein atau mengandung kafein yang sangat rendah.
• Teh tanpa kafein: 2 mg per cangkir. Teh tanpa kafein (decaffeinated tea) merupakan teh yang terbuat dari tanaman teh namun telah melalui proses penghilangan kafein. Meskipun disebut decaffeinated, namun teh ini masih mengandung kafein yang sangat rendah.

Dilihat dari kadar kafeinnya, jika Anda khawatir kadar kafein memengaruhi hidrasi tubuh maka sebaiknya pilih teh herbal atau teh tanpa kafein untuk konsumsi sehari-hari. Selain itu, Anda juga dianjurkan minum teh dalam batas normal yaitu tidak lebih 5 cangkir per hari. Pasalnya, menurut Healthline, teh baru akan memiliki efek diuretik yang siginifikan jika dikonsumsi lebih dari 500mg atau setara dengan 6-13 cangkir teh. Namun jika Anda mengonsumsi dalam jumlah wajar, minuman kafein seperti teh bisa menjadi alternatif asupan cairan tubuh.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!