• Beranda
  • Self-help
  • Benarkah Olahraga Terlalu Banyak dapat Mengurangi Kesuburan?

Benarkah Olahraga Terlalu Banyak dapat Mengurangi Kesuburan?

Credit: Freepik

Bagikan :


Rutin berolahraga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk meningkatkan kesuburan. Pada beberapa perempuan yang memiliki masalah kesuburan akibat kegemukan, olahraga menjadi salah satu cara untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Namun Anda perlu memerhatikan intensitas olahraga yang dijalani. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak melakukan olahraga berat ternyata dapat memengaruhi kesuburan. Apakah benar begitu?

 

Pengaruh Olahraaga dan Kesuburan

Olahraga diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bagi Anda yang sedang menjalani program hamil namun memiliki berat badan berlebih, umumnya dokter akan menyarankan untuk berolahraga.

Sejumlah penelitian mengungkapkan, perempuan yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki masalah reproduksi dan penurunan kesuburan. Karenanya, dokter biasanya akan menyarankan para calon ibu yang memiliki berat badan berlebih untuk berolahraga agar mencapai berat badan ideal. Diharapkan kemungkinan ibu untuk hamil akan meningkat.

Selain itu, olahraga juga bermanfaat untuk membuat tidur Anda menjadi lebih nyenyak dan mengurangi stres. Kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan obesitas, yang juga dapat memengaruhi kesuburan.

Penelitian terkait olahraga dan kesuburan masih memiliki beberapa hasil yang tidak konsisten. Umumnya dari bukti penelitian ditemukan bahwa latihan dengan intensitas sedang bisa bermanfaat bagi semua orang, dan mungkin dapat meningkatkan kesuburan. Olahraga intensitas sedang adalah ketika Anda bernapas lebih dalam dari biasanya, namun tidak sampai merasa sesak. 

Anda juga tidak dianjurkan untuk berolahraga terlalu berlebihan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa olahraga berlebihan ternyata dapat memengaruhi sistem reproduksi Anda. Dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Sports Medicine, olahraga yang dilakukan lebih dari 60 menit per hari bisa meningkatkan risiko anovulasi, kondisi ketika sel telur tidak dikeluarkan selama siklus haid. Olahraga berlebihan dapat menimbulkan stres yang bisa menghambat proses ovulasi dan mengganggu kesuburan.

Selain itu, olahraga berlebihan juga mengganggu kerja hormon leptin yang dapat menurunkan nafsu makan. Kurangnya asupan lemak dalam tubuh juga dapat memengaruhi ovulasi dan mengurangi kesuburan.

 

Tanda Olahraga Berlebihan dan Gangguan Kesuburan yang Perlu Diwaspadai

Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat Anda merasa tidak bisa berhenti berolahraga. Meskipun bermanfaat, namun jika frekuensi olahraga Anda mulai menyebabkan masalah kesuburan sebaiknya Anda perlu waspada. Beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai jika Anda olahraga berlebihan antara lain:

  • Anda berolahraga lebih dari 7 jam per minggu

Dilansir dari Verywell Fit, sebuah penelitian mengungkapkan jika olahraga lebih dari 7 jam per minggu dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesuburan.

  • Siklus menstruasi tidak teratur

Berolahraga terlalu sering dapat menyebabkan jadwal menstruasi tidak teratur termasuk melewatkan menstruasi dalam satu bulan. Jika jadwal menstruasi Anda sebelumnya normal kemudian berubah akibat olahraga yang intens, maka sebaiknya Anda mulai mengurangi jadwal olahraga secara perlahan.

  • Anda mengalami overtraining

Olahraga berlebih dapat menyebabkan sindrom overtraining, terjadi ketika tubuh tidak bisa pulih dengan benar setelah olahraga berlebihan. Kondisi ini ditandai dengan badan mudah lelah, nyeri yang tak kunjung hilang dan insomnia. 


Apa yang Harus Dilakukan?

Apabila Anda mengalami masalah kesuburan akibat terlalu sering berolahraga, Anda bisa mulai mengurangi jadwal olahraga agar tidak terlalu intens. Dilansir dari CDC, jadwal berolahraga atau kegiatan fisik yang dianjurkan bagi orang dewasa adalah 150 menit per minggu atau 30 menit per hari dalam 5 hari sepekan.

Anda juga dapat membuat kegiatan olahraga lebih bervariasi. Pilih olahraga seperti yoga atau berjalan kaki agar tidak membebani kerja otot. Namun jika Anda masih harus mengurangi berat badan, Anda bisa memilih olahraga intensitas tinggi seperti bersepeda, berenang, senam aerobik untuk membakar kalori lebih banyak. Namun ingat agar tidak berolahraga berlebihan. Perhatikan durasi olahraga Anda.

Agar olahraga lebih terkontrol dan sesuai tujuan, Anda juga bisa menggunakan jasa personal trainer untuk membantu menentukan jenis, durasi dan intensitas olahraga yang Anda butuhkan. Selain itu, selalu konsultasikan dengan dokter mengenai program hamil yang Anda jalani dan hindari berolahraga berlebihan di luar anjuran dokter.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 07:55

Gurevich, R. (2020). Can Too Much Exercise Lower Your Fertility. Available from: https://www.verywellfamily.com/optimal-fertility-and-exercise-1960255.

Waehner, P. (2021). How Exercise Affects Fertility. Available from: https://www.verywellfit.com/how-exercise-can-help-or-hurt-fertility-1230911.

NHS. Infertility. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/infertility/.

Mayo Clinic. Female infertility. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/symptoms-causes/syc-20354308.

CDC. How Much Physical Activity Do Adults Need?. Available from: https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/adults/index.htm.