Menguap adalah refleks umum yang dilakukan tubuh dengan membuka lebar rahang dan menghirup napas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya. Umumnya tubuh akan terasa lebih rileks setelah menguap.
Bila sebelumnya Anda mungkin berpikir bahwa menguap disebabkan oleh rasa kantuk saja, ternyata penelitian menemukan hal yang berbeda.
Dilansir WebMD, berikut adalah beberapa penyebab menguap:
Perubahan ketinggian
Saat Anda berada di pesawat terbang atau ketinggian berbeda, Anda akan menguap sebagai respon otomatis tubuh untuk menyamakan tekanan di dalam telinga.
Empati
Salah satu penemuan terbaru adalah hubungan antara menguap dengan empati sosial. Di mana ketika Anda berada di dekat seseorang yang sedang menguap, tidak lama kemudian Anda juga ikut menguap seolah menguap adalah hal yang menular.
Psikolog mengatakan bahwa hal ini normal, dan disebabkan oleh alam bawah sadar yang menunjukkan rasa empati.
Ketika merasa bosan atau lelah
Penelitian juga menemukan bahwa menguap dapat disebabkan oleh kelelahan dan rasa bosan. Ketika tubuh mengirimkan sinyal lelah atau bosan ke otak, maka secara refleks otak akan meningkatkan kewaspadaan dengan menguap agar membuat tubuh tetap waspada dan terjaga.
Mendinginkan otak
Teorinya lain mengatakan bahwa Anda akan menguap lebih banyak jika berada disituasi yang terlalu panas. Napas dalam-dalam dan mulut terbuka telah terbukti dapat sedikit mendinginkan otak. Namun, tidak ada cukup bukti untuk teori ini.
Meregangkan paru-paru dan jaringannya
Ada kalanya ketika Anda menguap diikuti dengan gerakan refleks peregangan tubuh. Saat menguap otot-otot dan persendian akan ikut meregang, demikian juga dengan detak jantung Anda.
Gerakan peregangan ini selain meningkatkan detak jantung juga dapat membuat Anda merasa 'bangun'.
Walaupun merupakan refleks yang normal, namun Anda harus waspada apabila Anda tak berhenti menguap dalam waktu yang lama. Menurut WebMD, ada beberapa kondisi yang menyebabkan Anda menguap terus menerus dan tak berhenti:
- Kurang tidur - ketika Anda tidak mendapatkan cukup tidur
- Insomnia - ketika tubuh mengalami gangguan tidur, di mana tubuh kesulitan untuk tidur dan terus terjaga semalaman
- Sleep apnea - gangguan pernapasan ketika tidur
- Narkolepsi - kondisi mengantuk berlebihan sepanjang hari yang terkadang menyebabkan seketika tertidur di tengah aktivitas
Selain itu, menguap berlebihan juga menandakan adanya gangguan kesehatan yang membutuhkan pertolongan darurat antara lain:
- Serangan jantung
- Stroke
- Pendarahan pada jantung
- Tumor otak
Untuk mengidentifikasi masalah di dalam tubuh, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan tidur. Dan ketika kecurigaan muncul, diagnosa akan dibuktikan dengan melakukan beberapa tes di antaranya seperti dilansir Healthline berikut:
- Electroencephalogram (EEG). Tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas elektrik otak
- MRI. Tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyumbatan pembuluh darah dan gangguan otak seperti tumor atau multiple sklerosis. Selain itu, MRI akan membantu dokter mengetahui fungsi jantung dan mendeteksi ketika ada masalah pada jantung
Mengobati menguap berlebihan
Jika menguap berlebihan disebabkan oleh obat yang Anda minum, maka sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter untuk menurunkan dosisnya. Jangan menghentikan pengobatan atau mengurangi dosis sendiri tanpa pengawasan dokter.
Untuk kondisi menguap berlebihan yang disebabkan oleh gangguan tidur, dokter akan membantu metode tidur agar tidur Anda kembali berkualitas. Metode tersebut antara lain:
- Penggunaan alat bantu bernapas
- Berolahraga untuk menurunkan tingkat stres tubuh
- Mengikuti jadwal tidur
- dr Nadia Opmalina
Dan Brennan, MD. What to Know About Yawning. WebMD. June 2021. https://www.webmd.com/sleep-disorders/what-to-know-about-yawning
Amber Erickson Gabbey. What Causes Excessive Yawning and How to Treat It. Healthline. October 2019. https://www.healthline.com/health/yawning-excessive