Menstruasi pertama, atau yang dikenal sebagai menarche, merupakan tanda dimulainya masa reproduksi pada anak perempuan. Umumnya, menstruasi pertama terjadi antara usia 11 hingga 14 tahun, meskipun waktunya bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti genetik, kesehatan fisik, dan pola makan.

Namun, dalam beberapa kasus, menstruasi pertama bisa terjadi lebih awal, bahkan sebelum usia 9 tahun. Apa pubertas dini dan penyebabnya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Apa itu Pubertas Dini?

Pubertas dini merujuk pada kondisi ketika pubertas dimulai lebih awal dari usia yang seharusnya. Pada anak perempuan, pubertas dini terjadi sebelum usia 8 tahun, sementara pada anak laki-laki, pubertas dini dimulai sebelum usia 9 tahun.

Meskipun kasus pubertas dini tergolong jarang, kondisi ini lebih sering dialami oleh anak perempuan daripada anak laki-laki. Akibatnya, sebagian anak perempuan dapat mengalami menstruasi pertama (menarche) lebih awal.

Baca Juga: Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

Penyebab Menstruasi Pertama Datang Lebih Awal

Menstruasi pertama yang datang terlalu dini dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental anak. Beberapa dampak yang mungkin terjadi meliputi peningkatan risiko terkena kanker payudara di masa depan, gangguan kecemasan, serta peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Selain itu, anak yang mengalami pubertas dini mungkin memiliki pertumbuhan tubuh yang lebih pendek dibandingkan teman sebayanya, serta dapat menghadapi permasalahan sosial.

Menstruasi pertama datang terlalu dini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

Faktor genetika

Genetika memainkan peran penting dalam menentukan usia menstruasi pertama. Apabila saudara perempuan atau ibu mengalami menstruasi pertama lebih dini, kemungkinan besar anak juga akan mengalami hal yang sama.

Gangguan hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat menjadi salah satu penyebab pubertas dini, termasuk datangnya menstruasi pertama lebih awal. Ketidakseimbangan hormon selama pubertas bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor genetik, obesitas, infeksi di otak, gangguan kelenjar adrenal, maupun paparan hormon dari luar.

Obesitas

Anak perempuan dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami menstruasi dini. Jaringan lemak yang berlebih dapat meningkatkan produksi hormon estrogen yang berperan dalam memulai pubertas.

Kondisi medis tertentu

Kondisi medis seperti tumor otak, gangguan tiroid, kelainan pada kelenjar adrenal, adanya kista di ovarium atau testis, serta paparan obat yang mengandung estrogen dan testosteron dapat meningkatkan risiko pubertas dini, termasuk datangnya menstruasi pertama lebih awal.

Baca Juga: Haid atau Menstruasi Pertama (Menarche), Ini yang Perlu Anda Ketahui

Apa yang Harus Dilakukan Bila Menstruasi Pertama Datang Lebih Dini?

Menstruasi yang datang sebelum usia 9 tahun adalah salah satu gejala pubertas dini yang dapat memengaruhi berbagai aspek perkembangan anak. Hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan tulang, menyebabkan perkembangan emosional yang lebih cepat, serta memengaruhi kesehatan mental anak.

Jika anak mengalami menstruasi pertama yang terlalu dini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan awal. Setelah itu, anak dapat dirujuk ke dokter spesialis endokrinologi anak untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti MRI atau USG, untuk mencari tahu penyebabnya.

Meskipun menstruasi yang terlalu dini tidak selalu dapat dihentikan, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai, seperti terapi hormon, obat-obatan untuk mengontrol kadar hormon seks, atau penanganan untuk kondisi medis lain yang mungkin menjadi pemicu pubertas dini.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait pubertas dini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!