Abiraterone

Abiraterone

Bagikan :


Brand/nama lain

Zytiga, Birato, Abirone, Abiranat.

 

Cara Kerja

Abiraterone merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kanker prostat. Obat ini bekerja dengan menekan produksi hormon testosteron (bagian dari kelompok hormon androgen) melalui proses penghambatan kerja enzim tertentu. Enzim yang dihambat tersebut diekspresikan di dalam jaringan tumor testis, kelenjar adrenal, dan prostat untuk produksi kelompok hormon androgen.

Pada kanker prostat, androgen ternyata berperan tidak hanya dalam pertumbuhan sel normal, namun juga sel kanker. Oleh karena itu, dengan menekan produksi hormon testosteron, diharapkan pertumbuhan sel kanker bisa terhambat.

 

Indikasi

Obat ini bisa menjadi pilihan terapi pada kondisi medis berupa kanker prostat yang sudah berada di stadium akhir, baik proses keganasan kanker yang bersifat metastasis (berupa kanker yang awalnya berasal dari prostat lalu menyebar ke organ yang berbeda di tubuh) atau progresif.

 

Kontraindikasi

Abiraterone tidak boleh digunakan pada kondisi:

  • Riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap abiraterone (misalnya biduran atau bengkak pada kelopak mata)
  • Gangguan liver berat
  • Kehamilan dan menyusui

 

Efek Samping

Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Rasa tidak nyaman pada sendi atau otot
  • Tampak bercak merah pada kulit
  • Diare
  • Mudah lelah
  • Jantung berdebar-debar
  • Nyeri pada dada atau ulu hati
  • Batuk
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Kadar kalium yang menurun (hipokalemia)
  • Peningkatan kadar lemak trigliserida (hipertrigliseridemia)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kekurangan sel darah merah (anemia)
  • Disfungsi seksual

 

Sediaan

Beberapa sediaan Abiraterone yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah tablet 250 mg dan tablet salut selaput 500 mg.

 

Dosis

Dosis dewasa yang disarankan adalah 1000 mg, sekali sehari. Penggunaan obat disarankan saat 2 jam setelah konsumsi makanan besar dan pasca 1 jam setelah makan obat, pasien tidak boleh makan terlebih dahulu. Lalu, biasanya obat disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan prednisone atau prednisolone dosis rendah.

 

Keamanan

Kehamilan:

Termasuk FDA kategori X (terdapat penelitian pada hewan atau manusia yang menunjukkan adanya kelainan janin dan/atau terdapat bukti positif terjaidnya risiko pada janin manusia berdasarkan pada reaksi efek samping dari pengalaman investigasional atau pemasaran, dan risiko yang ada secara jelas melebihi dari potensi manfaatnya), sehingga obat ini tidak disarankan untuk diberikan pada ibu hamil.

 

Interaksi Obat

Obat golongan inhibitor atau penghambat enzim CYP3A4 (ketoconazole)

Penggunaan obat abiraterone pada pasien yang sebelumnya diterapi dengan ketoconazole, memiliki potensi untuk menurunkan respon obat abiraterone menjadi lebih rendah pada kanker prostat.

Obat golongan induktor kuat enzim CYP3A4 (rifampisin, fenitoin, karbamazepin, rifabutin, rifapentin, dan fenobarbital)

Terapi obat abiraterone yang diberikan bersamaan dengan salah satu obat di atas dapat menurunkan kadar obat abiraterone dalam darah. Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan yang bersamaan dengan abiraterone perlu diawasi secara langsung oleh dokter.

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 1 Maret 2022 | 02:06