5 Masalah Kesehatan yang Mengintai Pelari

5 Masalah Kesehatan yang Mengintai Pelari
Ilustrasi berlari. Credit: Freepik

Bagikan :


Berlari merupakan olahraga yang baik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, menurunkan berat badan sekaligus menguatkan otot dan tulang. Di balik berbagai manfaat kesehatan dari berlari, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

 

Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Pelari

Olahraga lari melibatkan banyak gerakan otot kaki. Berlari dalam tempo cepat maupun lambat yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan beberapa efek samping kesehatan, di antaranya:

Runner's knee

Runner’s knee adalah rasa nyeri di sekitar lutut yang biasanya terjadi ketika pelari berlari terlalu cepat atau melakukan manuver lari terlalu banyak. Dalam istilah medis kondisi ini dikenal dengan patellofemoral pain syndrome, namun populer dengan istilah runner's knee karena kondisi ini banyak dialami pelari. Meskipun demikian, kondisi ini bisa dialami siapa saja.

Saat berlari atau olahraga berat lainnya yang melibatkan kaki, otot kaki mungkin mengalami beberapa jenis cedera akibat stres yang mungkin terjadi akibat stres tambahan pada tulang, tendon, tulang rawan, dan lutut. Nyeri runner’s knee biasa terjadi di sekitar atau tepat di belakang tempurung lutut. Nyeri dapat muncul setelah Anda duduk lama dengan lutut ditekuk, jongkok, atau naik turun tangga.

Baca Juga: Apa itu Lari Interval dan Manfaatnya

Kuku kaki menghitam

Berlari juga dapat menyebabkan kuku kaki menghitam. Hal ini terjadi akibat pendarahan di bawah kuku yang biasanya disebabkan oleh hentakan kuku kaki pada beberapa titik benturan di dalam sepatu. Seiring bertambahnya gesekan langkah, hal ini menyebabkan kerusakan atau memar di jari-jari kaki, terutama ibu jari.

Pemakaian sepatu lari yang terlalu sempit, kuku kaki yang panjang saat berlari, dan intensitas lari yang terlalu cepat juga bisa menyebabkan kondisi ini. 

Lecet di area paha (chafing)

Chafing adalah lecet yang disebabkan oleh gesekan antar kulit atau gesekan dengan pakaian. Pada pelari, gesekan ini banyak terjadi di area selangkangan dan paha dalam, namun bisa juga terjadi di area payudara atau bawah lengan. Biasanya kondisi ini akan semakin parah jika Anda berlari jarak jauh atau lari dalam durasi yang lama. 

Untuk mencegah kondisi ini sebaiknya gunakan pakaian yang terbuat dari kain penyerap keringat dan oleskan petroleum jelly atau produk lain yang secara khusus dirancang untuk mengatasi lecet pada area kulit.

Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi setelah Olahraga Lari

Kandung kemih terlalu aktif

Pada beberapa pelari, terutama pelari perempuan umumnya mengalami sering ingin buang air kecil meskipun telah buang air kecil sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti peningkatan aliran darah saat berlari dan dehidrasi. Saat dehidrasi, tubuh perlu menahan cadangan urine yang terkonsentrasi sehingga menciptakan sensasi seperti ingin buang air kecil. 

Untuk mengatasinya, Anda bisa memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan pastikan rute tempat Anda berlari menyediakan air minum. Jika kondisi ini terus berlanjut setiap Anda berlari, sebaiknya konsultasikan ke dokter. 

Gangguan pencernaan

Pelari yang mengalami dehidrasi dapat mengalami gangguan pencernaan. Dehidrasi dapat mengubah cara kerja lambung dan sistem pencernaan sehingga membuat usus mudah teriritasi saat berlari. Selain itu, berlari juga menyebabkan banyak pantulan berulang pada tubuh dan organ dalam sehingga aliran darah ke usus dapat menurun, dan produksi hormon yang biasa dilakukan oleh usus dapat terganggu. 

Untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan, sebaiknya kosongkan perut 2 jam sebelum berlari dan hindari asupan kafein selama 3-6 jam sebelum berlari. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi atau pelatih lari Anda mengenai makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi sebelum berlari. 



Berlari dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti lecet, nyeri lutut, dan gangguan pencernaan. Untuk mencegah hal tersebut, persiapkan lari degan baik dari segi pakaian, sepatu, pemanasan, hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum berlari. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 24 September 2024 | 17:44

Delman, S., Millard, E. (2023). 5 Weird Things Running Does to Your Body. Available from: https://www.everydayhealth.com/fitness-pictures/weird-things-running-does-to-your-body.aspx?

Villines, Z. (2023). What to know about runner’s stomach. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/runners-stomach#

WebMD Editorial Contributors. What to Know About Runner’s Toe. Available from: https://www.webmd.com/fitness-exercise/what-to-know-about-runners-toe

Swaim, E. (2022). Chafing Doesn’t Have to Ruin Your Run — These Tips Can Help Prevent It. Available from: https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-chafing-while-running

WebMD Editorial Contributors. Runner’s Knee: What You Need to Know. Available from: https://www.webmd.com/pain-management/knee-pain/runners-knee