5 Panduan Puasa bagi Penderita Diabetes

Credits: Freepik.

Bagikan :


Diabetes adalah ketika kadar glukosa atau gula yang beredar di aliran darah tubuh menjadi terlalu tinggi. Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan dalam mengelola glukosa di tubuh. Glukosa sendiri adalah sumber energi utama yang berasal dari makanan yang Anda konsumsi.

Penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan sehingga Anda harus selalu menjaga pola makan agar gula darah tidak terus meningkat dan menjadi semakin tidak terkendali. Dengan diabetes, pola hidup harus dijaga baik agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

 

Bolehkah Penderita Diabetes Berpuasa?

Penderita diabetes berpuasa karena berbagai alasan, misalnya saat harus menjalani tes darah atau kewajiban berpuasa bagi pemeluk agama tertentu. Saat Anda menderita diabetes Anda diperbolehkan untuk berpuasa namun dengan kondisi tertentu.

Orang yang boleh merekomendasikan puasa bagi pasien diabetes hanyalah dokter. Rekomendasi tersebut juga diberikan setelah melalui serangkaian wawancara medis dan pemeriksaan.

Individu dengan diabetes yang memiliki hasil tes HbA1c 9% atau lebih, tidak dianjurkan berpuasa karena berisiko mengalami dehidrasi akibat gula darah tinggi atau risiko ketoasidosis diabetikum. Pada diabetes, ketoasidosis menandakan peningkatan kadar gula darah, keton dan keasaman darah.

Baca Juga: Tips Persiapan Agar Tubuh Kuat Menjalani Puasa

 

Panduan Puasa bagi Penderita Diabetes

Berpuasa memberikan banyak manfaat kesehatan seperti mencegah peradangan, membantu mengelola berat badan, dan menurunkan kolesterol. Dengan berpuasa kadar gula darah juga bisa dikelola dengan baik.

Agar puasa Anda berjalan lancar dan tidak mengganggu kesehatan, ikuti beberapa panduan berikut ini:

Berkonsultasi dengan dokter

Langkah pertama sebelum mulai berpuasa adalah memeriksakan diri ke dokter dan menjalani serangkaian tes yang sekiranya direkomendasikan oleh dokter, seperti kadar gula darah dan HbA1c. Anda juga bisa meminta rekomendasi menu dengan nutrisi yang tepat selama dan setelah periode puasa. Diskusikan pula dengan dokter tentang cara mengatur konsumsi dan penyesuaian dosis obat yang diminum selama berpuasa.

Kenali tanda-tanda hipoglikemia

Selama berpuasa Anda juga perlu mewaspadai tanda-tanda hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah turun menjadi lebih rendah daripada seharusnya karena efek pengobatan. Hipoglikemia ditandai dengan beberapa gejala di antaranya:

  • Terlihat pucat
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Sakit kepala
  • Mual dan lapar
  • Denyut jantung tidak teratur atau cepat
  • Kelelahan
  • Kecemasan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Pusing
  • Rasa kesemutan atau mati rasa di bibir, lidah dan pipi

Hipoglikemia bisa berkembang menjadi buruk bila tidak segera diatasi. Anda mungkin mengalami kebingungan, kehilangan koordinasi, kesulitan berbicara dengan jelas, pingsan dan kejang.

Saat tanda-tanda hipoglikemia dirasakan, bila Anda memiliki alat pemeriksa kadar gula darah sendiri, sebaiknya segera cek kadar gula darah Anda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kadar gula darah berada dalam rentang normal atau rendah. Segera batalkan puasa dengan minum-minuman manis diikuti dengan makanan kecil agar kadar gula darah kembali normal.

Baca Juga: Penyebab Kadar Gula Darah Rendah (Hipoglikemia) saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Memerhatikan asupan saat berbuka

Makan terlalu banyak karbohidrat setelah berpuasa dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan dan camilan yang sehat dan seimbang selama periode makan setelah berpuasa.

Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum; makanan dengan indeks glikemik rendah seperti sayuran hijau, buah-buahan dan biji-bijian. Hindari juga makanan dan minuman yang terlalu manis dan jangan makan berlebihan.

Menghindari aktivitas berat

Hindari melakukan aktivitas dan olahraga berat saat berpuasa karena dapat membuat kadar gula darah turun yang memicu hipoglikemia.

Jaga asupan cairan

Berpuasa dengan diabetes dapat meningkatkan risiko dehidrasi karena tubuh memerlukan air tambahan untuk mengeluarkan gula darah yang tinggi dan mempertahankan keseimbangan cairan yang sehat. Untuk itu pastikan mendapatkan minum air yang cukup sebelum dan setelah berpuasa.

Hindari minuman bersoda dan minuman tinggi kadar gula yang dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah.

 

Memiliki pertanyaan terkait dengan puasa? Konsultasikan dengan dokter kami melalui aplikasi AI Care. Anda bisa mengunduhnya di ponsel dan melakukan konsultasi tanpa harus bertatap muka.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 22 Agustus 2023 | 10:44

WebMD (2022). Can You Fast If You Have Diabetes?. Available from: https://www.webmd.com/diabetes/fasting-diabetes 

International Diabetes Federation. About Diabetes. Available from: https://www.idf.org/aboutdiabetes/what-is-diabetes.html 

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2020). Fasting Safely with Diabetes. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/professionals/diabetes-discoveries-practice/fasting-safely-with-diabetes 

Mayo Clinic (2022). Hypoglycemia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypoglycemia/symptoms-causes/syc-20373685