Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa?

Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa?
Credit: Freepik.

Bagikan :


Saat menjalani ibadah puasa Ramadan, umat muslim hanya diperbolehkan untuk makan dan minum setelah matahari terbenam hingga sebelum matahari terbit. Dalam Islam, ibadah puasa adalah ibadah yang wajib bagi mereka yang telah memasuki masa baligh dan mampu. Orang yang sedang dalam pengobatan rutin juga diperbolehkan puasa apabila mampu. Lantas, bagaimana jadwal minum obat selama puasa?

 

Bolehkah Orang Sakit Berpuasa?

Puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah dewasa dan mampu. Namun ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan berpuasa seperti orang lansia, perempuan yang menstruasi, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang dalam perjalanan dan orang yang sedang sakit. Bagi orang-orang yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan wajib mengganti puasa di hari lain di luar bulan Ramadan atau membayar fidyah.

Simak Manfaat Puasa bagi Kesehatan di sini

Begitu pun dengan orang yang sedang sakit. Orang sakit yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, orang yang sedang mengalami infeksi akut, pasien yang menjalani kemoterapi dan beberapa penyakit kronis juga dianjurkan untuk tidak menjalani puasa. Pasalnya, golongan tersebut termasuk orang yang sedang membutuhkan perawatan dan perlu minum obat secara rutin untuk mejaga kondisi tubuh.

Berbeda halnya dengan orang yang sedang sakit ringan dan sedang rawat jalan, umumnya diperbolehkan menjalani puasa asalkan dalam kedaan mampu. Jika sakit yang diderita tidak membahayakan dan tidak akan menambah rasa sakit saat puasa, maka ia diwajibkan untuk berpuasa. Bagi Anda yang sedang sakit dan menjalani rawat jalan, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa di bulan Ramadan.

 

Bagaimana Jadwal Minum Obat untuk Orang yang Berpuasa?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul di saat bulan Ramadan adalah bagaimana mengatur jadwal minum obat bagi orang yang berpuasa. Pasalnya saat berpuasa Ramadan umat muslim dilarang untuk makan dan minum selama kurang lebih 13 jam per hari. Tentunya hal ini ikut mengubah jadwal minum obat setiap harinya.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, berikut ini beberapa aturan minum obat yang telah disesuaikan dengan jadwal berpuasa:

  • Obat yang diminum 1 kali sehari: Diminum saat sahur atau berbuka
  • Obat yang diminum 2 kali sehari: Diminum saat sahur dan berbuka
  • Obat yang diminum 3 hingga 4 kali sehari: Untuk obat yang diminum 3-4 kali sehari berarti Anda perlu minum obat setiap 8 atau 6 jam per hari. Tentunya hal ini tidak memungkinkan saat berpuasa Ramadan. Dilansir dari Kemenkes RI, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti obat yang dikonsumsi dengan obat jenis lain yang memiliki khasiat sama namun dapat bekerja dalam jangka waktu lebih panjang.

Apabila obat tersebut tidak dapat diganti, maka Anda dapat mengonsumsinya setiap 5 jam sekali yaitu ketika buka puasa, ketika tengah malam dan saat sahur. Oleh karena itu, penting untuk tidak melewatkan waktu sahur dan berbuka jika Anda sedang berpuasa dan diharuskan untuk minum obat. 

  • Obat antibiotik yang diminum 4 kali sehari: Tidak dianjurkan. Jika obat-obatan yang harus Anda konsumsi adalah jenis antibiotik dan harus diminum 4 kali sehari maka dianjurkan untuk tidak berpuasa.  

Simak alasan Mengapa Tidak Boleh Minum Obat dengan Teh di sini

Agama Islam telah memberi keringanan bagi Anda yang sedang sakit untuk tidak berpuasa. Namun jika Anda memutuskan untuk berpuasa dan harus minum obat, pastikan untuk tidak melewatkan waktu berbuka, sahur dan waktu minum obat dengan tepat. Segera konsultasikan ke dokter apabila perubahan jadwal minum obat Anda menimbulkan efek samping lain yang tidak diharapkan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 15:14