Banyak orang mengira bahwa makan dalam porsi besar saat sahur bisa membuat tubuh lebih kuat dalam menjalani puasa sepanjang hari. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan justru bisa membuat tubuh lebih cepat lemas, mengantuk, dan bahkan lapar lebih awal. Lalu, bagaimana porsi makan yang benar saat sahur? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Benarkah Makan Banyak saat Sahur Bikin Kuat Puasa?
Selama ini, memang banyak orang percaya bahwa makan dalam porsi besar saat sahur dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama berpuasa. Namun, tubuh manusia memiliki mekanisme pencernaan dan metabolisme yang tidak sesederhana itu.
Makan dalam jumlah besar saat sahur tidak serta merta membuat tubuh lebih kuat dalam menjalani puasa dan aktivitas sepanjang hari. Sebaliknya, makan dalam porsi berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, di antaranya:
Peningkatan kadar gula darah lebih cepat
Makan dalam porsi yang sangat besar, terutama yang mengandung karbohidrat sederhana seperti nasi, roti tawar, dan makanan manis, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat. Lonjakan kadar gula darah yang cepat ini akan diikuti dengan penurunan drastis, sehingga menimbulkan efek seperti rasa lemas atau lebih cepat lapar di siang hari.
Rasa kenyang tidak bertahan lama
Makan dalam porsi besar, terutama yang mengandung karbohidrat sederhana, memang bisa memberikan rasa kenyang segera setelah sahur. Namun, rasa kenyang tersebut tidak selalu bertahan lama dan tidak menjamin energi yang stabil sepanjang hari.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas saat Sahur?
Gangguan pencernaan
Makan dalam porsi berlebihan saat sahur dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit perut, dan perut terasa tidak nyaman. Selain itu, porsi yang terlalu besar juga bisa memperlambat proses pencernaan, yang akhirnya membuat Anda merasa mengantuk berlebihan di siang hari.
Penimbunan lemak
Makan berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan gizi dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Hal ini terjadi karena tubuh menerima lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan.
Kalori yang berlebihan dan tidak digunakan untuk aktivitas akan disimpan dalam bentuk lemak, terutama di area perut, paha, dan bagian tubuh lainnya. Penumpukan lemak ini secara bertahap dapat menyebabkan peningkatan berat badan, terutama jika kebiasaan makan berlebihan terus berlanjut selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bolehkah Tidur Lagi Setelah Sahur?
Bagaimana Porsi Makan Sahur Seharusnya?
Sahur dengan porsi berlebihan tidak akan membuat Anda kenyang dan berenergi sepanjang hari. Untuk memastikan energi Anda tetap terjaga selama berpuasa, terapkan beberapa strategi efektif berikut:
- Konsumsi karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, atau ubi jalar, yang dicerna lebih lambat oleh tubuh.
- Perbanyak asupan protein untuk memberikan rasa kenyang lebih lama.
- Pastikan asupan serat yang cukup untuk menjaga rasa kenyang lebih lama.
- Konsumsi lemak sehat untuk energi jangka panjang dan mendukung fungsi tubuh yang optimal.
- Minum cukup air saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur.
Dengan mengikuti strategi ini, Anda bisa menjalani puasa dengan penuh energi sepanjang hari.
Apabila selama puasa Anda memiliki masalah kesehatan, segera konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2023). Overeating. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24680-overeating
Paul Frysh (2023). What to Do After You Overeat. Available from: https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-what-to-do-after-overeating
Kris Gunnars, BSc (2025). 10 Science-Backed Reasons to Eat More Protein. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/10-reasons-to-eat-more-protein
NIDDK (2021). Food Portions: Choosing Just Enough for You. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/just-enough-food-portions