Dampak Negatif Jika Anak Sering Kurang Tidur

Dampak Negatif Jika Anak Sering Kurang Tidur
Ilustrasi anak kurang tidur. Credits: Freepik

Bagikan :


Tidur yang cukup sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Sayangnya, banyak anak-anak tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, baik karena padatnya aktivitas sekolah atau di luar sekolah, menghabiskan terlalu banyak waktu menonton televisi, terlalu asyik bermain ponsel atau memiliki rutinitas tidur yang tidak teratur.

Tidak hanya pada orang dewasa, kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Ketahui apa saja dampaknya bila anak Anda sering kurang tidur.

 

Dampak Negatif Jika Anak Sering Kurang Tidur

Penurunan konsentrasi dan prestasi akademik

Bagi anak yang sudah sekolah khususnya, kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berkonsentrasi dan memproses informasi. Anak-anak yang kurang tidur cenderung kesulitan untuk fokus dalam pelajaran, sulit memahami pelajaran, dan mudah lupa.

Penurunan konsentrasi dan kesulitan fokus dalam pelajaran dapat memengaruhi prestasi akademik. Selain itu, kurang tidur juga menghambat kemampuan otak dalam mengingat dan menyimpan informasi.

Penurunan sistem imun

Tidur yang cukup sangat penting dalam mendukung sistem imun tubuh yang baik. Anak yang sering kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit seperti pilek, flu, batuk, dan infeksi lainnya.

Dengan sistem tubuh yang lemah, tubuh anak menjadi tidak optimal dalam melawan kuman dan bakteri. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan risiko peradangan yang bisa memicu masalah kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Orang Tua Mengalami KDRT, Bagaimana Dampaknya pada Bayi dan Anak-Anak?

Gangguan emosional dan perilaku

Kurang tidur pada anak-anak dapat memicu gangguan emosional, seperti mudah marah, cemas, atau sedih. Anak yang tidak cukup tidur juga cenderung menjadi lebih sensitif terhadap tekanan dan mudah frustrasi.

Dalam jangka panjang, anak yang terus-menerus kurang tidur lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Tidak jarang anak-anak seperti ini juga menunjukkan perilaku impulsif dan agresif, yang dapat memengaruhi interaksi sosial dan hubungan dengan teman sebayanya.

Meningkatkan risiko obesitas

Studi menunjukkan kurang tidur pada anak meningkatkan risiko obesitas. Ketika tidur, tubuh mengatur hormon yang mengontrol nafsu makan, yaitu leptin dan ghrelin.

Kekurangan tidur menyebabkan ketidakseimbangan hormon tersebut, sehingga anak menjadi lebih sering lapar dan memilih makanan yang tinggi gula dan lemak. Selain itu, anak yang kurang tidur cenderung kurang aktif secara fisik atau malas bergerak sehingga pembakaran kalori tidak optimal dan terjadi peningkatan berat badan.

Pertumbuhan fisik yang terganggu

Saat tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan. Pada anak-anak, hormon pertumbuhan sangat penting dalam perkembangan tulang dan jaringan tubuh lainnya.

Jika anak sering kurang tidur, produksi hormon pertumbuhan tentunya akan terganggu. Ini dapat menghambat proses pertumbuhan mereka. Dalam jangka panjang, anak-anak yang selalu kurang tidur cenderung lebih pendek dan memiliki tinggi badan yang tidak optimal.

Baca Juga: Tanda-Tanda Skoliosis pada Anak

Risiko gangguan kardiovaskular

Kurang tidur pada anak tidak hanya berdampak pada kesejahteraan emosional dan mental, tetapi juga kesehatan jantung. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dalam jangka panjang berisiko meningkatkan kemungkinan gangguan kardiovaskular di masa depan.

Mengganggu ritme sirkadian

Anak-anak yang terbiasa tidur larut malam akan mengalami gangguan ritme sirkadian. Gangguan ini bisa berkembang menjadi masalah tidur yang lebih serius, seperti insomnia dan sulit bangun pagi. Kebiasaan ini juga bisa terbawa hingga dewasa dan akan memengaruhi produktivitas serta kesehatan mereka di masa depan.

 

Bila anak terlihat mengalami kesulitan atau gangguan tidur, sebaiknya bawa anak untuk mendapatkan pemeriksaan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 29 November 2024 | 11:54

NIH (2022). Children’s sleep linked to brain development. Available from: https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/children-s-sleep-linked-brain-development 

Children's Hospital Colorado. Insufficient Sleep in Children. Available from: https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/conditions-and-symptoms/conditions/sleep-deprivation/ 

Chauntel Brusie (2022). Is There a Best Bedtime for Kids?. Available from: https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/sleep/schedule/are-late-bedtimes-bad-for-kids/ 

Danielle Pachecho (2023). Children and Sleep. Available from: https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep 

Jianghong Liu, et all (2022). Childhood sleep: physical, cognitive, and behavioral consequences and implications. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9685105/ 

Sergio Garbarino, et all (2021). Role of sleep deprivation in immune-related disease risk and outcomes. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8602722/ 

Harvard Medical School (2021). Sleep and Mood. Available from: https://sleep.hms.harvard.edu/education-training/public-education/sleep-and-health-education-program/sleep-health-education-87 

Marco Zaffanello, et all (2024). Complex relationship between growth hormone and sleep in children: insights, discrepancies, and implications. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10847528